Saudara-saudara yang terkasih, pada kesempatan kali ini, kita akan merenungkan firman dari Injil Markus 11:25 (Terjemahan Bahasa Indonesia Terjemahan Baru):
“Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.”
Firman Tuhan ini mengingatkan kita tentang pentingnya pengampunan dalam hidup kita sebagai orang percaya. Pengampunan adalah salah satu konsep yang sangat mendasar dalam ajaran Kristus, dan dalam ayat ini, kita diberitahu bahwa ketika kita berdoa, kita harus memulainya dengan hati yang tulus memaafkan orang lain.
- Mengapa Pengampunan Penting? Pengampunan adalah salah satu tindakan cinta dan kasih yang paling murni. Saat kita memaafkan orang lain, kita tidak hanya memberi mereka kesempatan untuk berubah, tetapi juga melepaskan diri kita dari perbudakan emosi negatif seperti kebencian, amarah, dan sakit hati. Pengampunan membuka pintu bagi penyembuhan, dan ini adalah tindakan yang mendekatkan kita kepada Allah.
- Tindakan Pengampunan Adalah Cerminan Kasih Allah Firman kita mengatakan bahwa ketika kita memaafkan, Bapamu yang di sorga juga akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu. Ini menggambarkan bahwa tindakan pengampunan adalah cerminan kasih Allah kepada kita. Allah telah memberikan kita pengampunan melalui Yesus Kristus, dan kita dipanggil untuk menyebarkan kasih dan pengampunan itu kepada sesama.
- Pentingnya Hati yang Tulus Penting untuk diingat bahwa pengampunan yang dimaksud di sini bukan hanya tindakan fisik, tetapi juga tulus dari hati. Hati yang tulus berarti kita benar-benar melepaskan perasaan kebencian dan amarah yang mungkin kita miliki terhadap seseorang. Ini bukanlah tindakan yang mudah, tetapi dengan bantuan Tuhan, kita dapat melakukannya.
- Berdoa dengan Hati yang Tulus Ayat ini juga menunjukkan bahwa ketika kita berdoa, kita harus memiliki hati yang tulus. Doa yang tulus adalah doa yang dipenuhi dengan kasih dan iman. Kita tidak dapat datang kepada Allah dengan hati yang dipenuhi dendam dan kebencian. Sebaliknya, kita datang kepada-Nya dengan hati yang terbuka dan siap untuk memberi dan menerima pengampunan.
Kesimpulan: Pengampunan adalah bagian integral dari kehidupan orang percaya. Ketika kita mempraktikkan pengampunan, kita mencerminkan kasih Allah dan mengalami pemulihan dalam hidup kita. Mari kita berdoa agar Allah memberi kita kekuatan dan kasih untuk memaafkan orang lain dengan tulus. Dengan cara ini, kita dapat menjalani kehidupan yang penuh kasih dan damai sesuai dengan kehendak-Nya. Amin.
Semoga firman ini menjadi berkat bagi kita semua. Marilah kita berdoa agar Allah senantiasa memberi kita kemampuan untuk mempraktikkan pengampunan dalam kehidupan kita sehari-hari. Terima kasih, dan damai sejahtera dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. Amin.